Tidak ada persiapan sama sekali untuk melakukan perjalanan ini alias langsung main tancap gas....:D
Perjalanan penulis dimulai pada jam 11.00 WIB dikarenakan sebelumnya transportasi yang penulis gunakan (sepeda motor) harus diganti ban dalam baru (karena bocor).
Lokasi yang penulis pilih adalah Kebun Teh Tritis yang berlokasi di perbatasan Yogya-Jawa Tengah serta terletak di Kabupaten Kulon Progo. Penulis memilih lokasi ini dikarenakan belum pernah meliat secara langsung bagaimana kebun teh yang sejatinya sering ditanami di lahan-lahan berelevasi tinggi. Untuk menuju ke lokasi, penulis pun lagi-lagi menelusuri jalanan yang cukup menantang yang penuh dengan tanjakan dan turunan. Waktu tempuh penulis untuk menuju kesana adalah hampir 1 jam 30 menit lebih dikarenakan penulis melewati jalur yang berbeda (maklum ada kesalahan).
Meski
alat komunikasi berupa smartphone terkadang mengalami penurunan sinyal,
penulis tetap melanjutkan perjalanan menentukan arah tujuan berdasarkan
insting penulis.
Akhirnya penulis berhasil tiba di tujuan dengan merogoh kocek 5 ribu untuk tiket masuk dan 4 ribu untuk parkir dan perawatan (katanya)
Kebun Teh Tritis
Penulis sedang bersantai di pondokan kebun teh
Penulis sedang menuruni tangga di kebun teh
Hamparan teh yang dikenal pucuknya yang harum itu membentang seperti tangga yang berundak di sepanjang lereng. 
Tunggu
dulu. Penulis merasa belum selesai ketika selesai mengunjungi kebun
teh. Penulis mulai berpikir untuk tujuan destinasi berikutnya. Akhirnya,
penulis putuskan untuk naik ke Puncak Suroloyo.
Puncak Suroloyo dikenal sebagai destinasi wisata negeri di atas awan seperti negeri kayangan berada di ketinggian ketinggian kurang lebih 2000 meter dpl serta merupakan puncak tertinggi di Perbukitan Menoreh, membentang di perbatasan Yogyakarta -Jawa Tengah.
Saat di lapangan penulis tetap menentukan arah tujuan berdasarkan insting
dan cukup lama perjalanan menuju ke lokasi sambil menuruni tanjakan dan turunan.
Akhirnya penulis sudah
sampai di lokasi. Ternya bukan Puncak Suroloyo yang penulis pertama
kali kunjungi. Rupanya itu Puncak Sariloyo yang merupakan tetangga dari
Puncak Suroloyo (hmmm...ini pun kesalahan penulis karena kemiripannya
barangkali XD)
Papan namanya bertuliskan Puncak Sariloyo
Penulis berada di Puncak Sariloyo
Setelah ini barulah penulis menuju ke Puncak Suroloyo yang merupakan puncak tertinggi.
Papan namanya bertuliskan Puncak Suroloyo
Penulis berjalan menaiki tangga yang panjang sekali itu, udara sekitar cukup dingin dan berkabut.
Hampir sampai menaiki tangga
Ketika tiba di puncak, Semuanya tertutup oleh kabut...
Tertutupi awan dan kabut
Penulis di gajebo Puncak Suroloyo
Tak
terasa waktu menujukkan pukul 5 sore, penulis memutuskan untuk kembali
pulang. Wisata ini membuat penulis senang dan memberikan kepuasan
tersendiri. Mudah-mudahan ada kesempatan lagi untuk berwisata ke
destinasi berikutnya. Sekian terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar